Gambar Sampul Agama Khonghucu · Bab 7 Tempat Ibadah Umat Khonghucu
Agama Khonghucu · Bab 7 Tempat Ibadah Umat Khonghucu
Js Gunadi

22/08/2021 07:50:39

SMA 10 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

124

| Kelas X SMA/SMK

Tempat Ibadah Umat Khonghucu

Peta Konsep

Tempat Ibadah

Umat Khonghucu

Jiao

Xiangwei

JiaoShe

Zhongmiao Zumiao

Jiao She

Kongmiao

Wen

Miao

Nilai Utama Kelenteng

Ciri Khas Kelenteng

Shen Ming

dalam

Khonghucu

Shen Ming

dalam

Kelenteng

Peran Nabi

Kongzi

Miao

(Kelenteng)

Litang

Aderviverdii

Rumah Ibadah

Lainnya

Bab

7

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

|

125

A.

Pendahuluan

Di dalam agama Khonghucu dikenal adanya semangat Jingtian

Zunzu (satya kepada Tian, memuliakan leluhur). Hal ini dilandasi oleh

semangat berbakti (

Xiaosi

) memuliakan hubungan dengan ayah-bunda.

Sementara menjadi kewajiban setiap orang tua untuk penuh kasih

mendidik dan menyayangi anak-anaknya.

Di dalam budaya religius Rujiao (agama Khonghucu) diajarkan adanya

Lima Hubungan Kemasyarakatan (

Wulun

) yang dikenal juga sebagai

Lima Jalan Suci Bermasyarakat (

Wudadao

). Kelima hal hubungan itu

meliputi:

1.

Jalan Suci antara atasan dengan bawahan (

Junchen

)

2.

Jalan Suci antara Orang tua dan anak dengan anak (

Fuzi

)

3.

Jalan Suci antara suami dengan istri (

Fufu

)

4.

Jalan Suci antara kakak dengan adik (

Xiongdi

)

5.

Jalan Suci antara kawan dengan sahabat (

Pengyou

)

Sebagai tuntunan atau pedoman di dalam mejalankan Lima Perkara

itu dikenal dengan Tiga Pusaka (

Sandade

), yaitu:

Zhi, Ren, Yong

.

Tuntunan ibadah Khonghucu dimulai di dalam keluarga pemeluknya,

ayah bunda adalah sebagai pembina rohani bagi putera puterinya.

Barulah kemudian dikembangkan secara sosial religius di rumah-rumah

ibadah.

B.

Kelenteng (

Miao

) Sebagai Rumah Ibadah Khonghucu

1. Sejarah Kelenteng

Miao

atau Kelenteng (dalam istilah Indonesia) sudah ada sejak awal

turunnya Wahyu

Tian

dalam agama Khonghucu. Dalam

Wujing

dan

Sishu, paling tidak di jaman Raja Suci

Yao

dan

Shun

(2356 – 2205 SM.),

sudah disebut tentang kuil untuk sembahyang kepada

Tian

dan Leluhur.

Nabi

Kongzi

meneliti dan mencatat kenyataan tentang pelaksanaan

ibadah umat Ru, baik ibadah kepada

Tian

, para

Shen Ming

, atau para

leluhur. Didapati kenyataan bahwa peribadahan tersebut diatur sebagai

berikut:

1.

Ibadah kepada

Tian

Yang Maha Pencipta (

Qian

) hanya boleh

dilaksanakan dan dipimpin kaisar (

Huangdi

) sebagai putera

Tian

(

Tianzi

).

2.

Sembahyang kepada malaikat bumi (

Tushen

) dilaksanakan oleh raja

muda (

Gong

), dan berkembang menjadi persembahyangan bagi para

suci (

Shen Ming

) di Kelenteng (

Miao

).

126

| Kelas X SMA/SMK

3.

Sembahyang

kepada Leluhur (

Zuzong

) di mana yang wajib

melaksanakannya adalah rakyat atau umat manusia.

Di zaman purba hingga masa kehidupan Nabi

Kongzi

para pembesar

(Dafu) sampai rakyat hanya boleh bersembahyang dan berdoa kepada

arwah para leluhurnya. Ketika Nabi

Kongzi

menjabat sebagai Pembesar

(

Dafu

), Beliau mulai memikirkan agar sistem ibadah Rujiao dapat

diajarkan kepada seluruh rakyat/manusia.

Pada zaman Nabi

Kongzi

,

Miao

atau Kelenteng sudah ada sebagai

tempat penghormatan kepada raja yang sudah mahrum.

Miao

pada

waktu itu juga menjadi tempat menyimpan benda-benda milik raja yang

sudah meninggal. Nabi

Kongzi

sering mengunjungi

Miao

itu sebagai

tempat belajar membuka wawasan. Dalam kitab

Lunyu

diceritakan

bahwa setiap kali Nabi

Kongzi

memasuki

Miao

(Kelenteng) selalu saja

banyak hal yang ditanyakan. Di dalam kitab

Lunyu

tercatat: Tatkala

Nabi

Kongzi

masuk ke dalam

Miao

besar (untuk memperingati Pangeran

Zhao

), segenap hal ditanyakan. Ada orang berkata, “Siapa berkata anak

negeri

Co

itu mengerti kesusilaan? Masuk ke dalam

Miao

segenap hal

ditanyakan.” Mendengar itu nabi bersabda, “Justru demikian inilah

Kesusilaan.” (

Lunyu

. III: 15)

2.

P

eran Nabi

Kongz

i

dalam Sejarah Kelenteng

Nabi

Kongzi

mempunyai kesan yang mendalam terhadap Kelenteng.

Beliau mempunyai ide untuk menjadikan Kelenteng itu sebagai media

belajar bagi rakyat di luar istana. Nabi

Kongzi

menyadari bahwa di

dalam masyarakat ada orang yang punya banyak waktu untuk belajar

dan membaca buku, yaitu para pejabat negara dan para guru. Namun ada

orang di dalam masyarakat yang jumlahnya lebih banyak tidak punya

waktu untuk membaca buku karena sibuk bekerja, mereka itu adalah

pekerja profesional, para ahli yang kerja di bidang produksi barang, para

pedagang yang sibuk bekerja di pasar, para petani dan pekerja lainnya,

dan kelompok pengusaha. Kelompok pekerja sibuk ini juga memerlukan

pembinaan rohani dan juga perlu belajar meskipun dalam waktu singkat.

Pemikiran ini mendorong Nabi

Kongzi

menjadikan Kelenteng

sebagai tempat masyarakat ‘menjalankan ibadah’ dan ‘belajar membina

kehidupan rohaninya.’ Nabi

Kongzi

menata Kelenteng dengan bentuk

luarnya yang indah dan menarik, dan juga menata altar para

Shen

Ming

serta menaruh altar

Tiangong

di bagian depan. Semua orang yang

bersembahyang di Kelenteng wajib bersembahyang kepada Tiangong

(

Tian

) terlebih dahulu. Setelah bersembahyang kepada

Tiangong

baru

sembahyang kepada para

Shen Ming

. Dengan adanya altar Tiangong,

Nabi

Kongzi

memasukkan unsur Ketuhanan dalam Kelenteng, yang saat

di jamannya hanya raja lah yang boleh bersembahyang kepada

Tian

.

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

|

127

Menjadi jelas bahwa Kelenteng sudah ada jauh sebelum jaman Nabi

Kongzi

. Bukti sejarah menyatakan peninggalan Dinasti

Shang

(1766 SM

– 1122 SM.) sudah ada Kelenteng. Sementara

Kongmiao

sebagai tempat

ibadah dan penghormatan kepada Nabi

Kongzi

yang pertama dibangun

tahun 478 SM. Hal penting lain adalah bahwa jauh sebelum maraknya

pembangunan Kelenteng di masa Dinasti

Tang

(618 – 905), pembangunan

Kongmiao

sudah hampir merata di seluruh kota di daratan China.

Kong

Miao

bersama-sama dengan Kongfu (tempat tinggal keturunan

Nabi

Kongzi

) dan

Konglin

(taman makam Nabi

Kongzi

dan keturunannya)

dikenal dengan ‘

Tiga Kong

, dan merupakan warisan sejarah dunia yang

dilindungi oleh UNESCO. Di dalam ‘

Tiga

Kong

, tersebut terdapat 460

balariung, aula, altar dan pavilion, 54 buah pintu gapura dan 1.200 pohon

berusia ribuan tahun serta prasasti tulis bersejarah sebanyak lebih dari

2.000 buah.

Kelenteng sengaja dibangun di dekat pasar dan di bukit-bukit agar

masyarakat mudah menemukannya. Orang-orang yang bertempat

tinggal dekat pasar atau tempat ramai mudah menemukan Kelenteng.

Para petani yang bertempat tinggal di pedesaan juga mudah menemukan

Kelenteng, mereka bisa beribadah dan belajar di Kelenteng. Para penjaga

Kelenteng seharusnya orang yang berpengetahuan luas dan mendalam

sehingga dapat membantu umat agama yang beribadah di Kelenteng

sehingga pelaksanaan ibadah atau sembahyang dapat berjalan dengan

khusuk.

Di zaman kemudian (dua ratus tahun setelah zaman Nabi

Kongzi

),

seorang tokoh bernama

Xunzi

(326-233 SM.) meneruskan penyebaran

agama Khonghucu.

Xunzi

menyatakan (dalam tulisannya) bahwa para

kaisar yang baru naik tahta diwajibkan membangun 7 buah Kelenteng

besar, para gubernur yang baru dilantik diwajibkan membangun 5 buah

Kelenteng di wilayahnya, dan para bupati yang baru dilantik diwajibkan

membangun 3 buah Kelenteng di wilayahnya. Dengan demikian, di

Zhongguo

(Tiongkok) sejak jaman dahulu sudah banyak Kelenteng

sebagai tempat ibadah umat Khonghucu juga tempat umat Khonghucu

mempelajari kehidupan dan kebudayaan.

3. Para Suci (

Shen Ming

) dalam Kelenteng

Banyak orang datang ke Kelenteng dengan beragam motivasi. Ada

yang ingin bersembahyang mengucap syukur kehadirat Huang Tian

dan kepada para

Shen Ming

; namun banyak pula yang datang meminta

petunjuk kepada para

Shen Ming

untuk mengatasi permasalahan seperti

masalah bisnis, rumah tangga, mengobati penyakit dan bahkan sampai

mencari jodoh!

128

| Kelas X SMA/SMK

Mengapa mereka (

Shen Ming

) disembahyangi, dan dipercaya oleh

masyarakat? Apakah mereka pada awalnya adalah orang-orang seperti

kita? Apakah mereka dipuja dan disembahyangi karena dipercaya

mempunyai ‘kekuatan’ sehingga dapat menolong umat manusia? Apakah

Shen Ming

sama dengan dewa-dewi?

Keberadaan

Shen Ming

dalam agama Khonghucu dapat dilihat dalam

Kitab Sishu

Wujing

, antara lain:

Fu Sheng Wang Zhi Ji Si Ye, Fa Shi Yu Min Ze Si Zhi, Yi Si Qin Shi

Ze Si Zhi, Yi Lao Ding Guo Ze Si Zhi, Neng Han Da Huan Ze Si Zhi.

“Berdasarkan peraturan para raja suci tentang upacara sembahyang,

sembahyang dilakukan kepada orang yang menegakkan hukum bagi

rakyat, kepada orang yang gugur menunaikan tugas, kepada orang yang

telah berjerih payah membangun kemantapan dan kejayaan negara,

kepada orang yang dengan gagah berhasil menghadapi serta mengatasi

bencana besar dan kepada yang mampu mencegah terjadinya kejahatan/

penyesalan besar.” (

Liji, Jifa

XX: 9)

Kong Zi Yue, Jun Zi You San Wei, Wei Tian Ming, Wei Da Ren, Wei

Sheng Ren Zhi Yan

.

Nabi

Kongzi

bersabda, “Seorang memuliakan tiga hal, memuliakan

Firman

Tian

, memuliakan orang-orang besar dan memuliakan sabda

para Nabi.”(

Lunyu

. XVI: 8)

Jadi

Shen Ming

adalah roh (

Shen

) manusia yang pada masa hidupnya

banyak berjasa bagi masyarakat, mereka memiliki pribadi yang baik,

rela berkorban demi keadilan dan kebenaran.

Shen

berarti roh yang

tidak nampak. Sementara

Shen Ming

berarti roh yang sudah nampak

dalam wujud/bentuk patung yang selanjutnya di kenal dengan sebutan

Jin Shen

.

Shen Ming

bukan lah dewa dewi, karena dewa dalam huruf cina

(

Zhongwen

) tertulis

Xian

. Berdasarkan karakter huruf,

Xian

(

) terdiri

dari radikal huruf

Ren

(

) artinya manusia, dan

Shan

(山)

artinya

gunung. Jadi

Xian

atau Dewa itu adalah orang yang bertapa di gunung-

gunung dan memiliki kesaktian/kekuatan-kekuatan gaib. Sedangkan

Shen

bukanlah orang-orang yang pada saat hidupnya sengaja bertapa di

gunung-gunung untuk memiliki kesaktian, tetapi menjalankan kebajikan

dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat sesuai dengan yang

diajarkan oleh agama sehingga dihormati dan diteladani oleh masyarakat

luas.

Nabi

Kongzi

bersabda, “Kita adalah manusia, tidak dapat hidup

bersama burung-burung dan hewan. Bukankah aku ini manusia? Kepada

siapa aku harus berkumpul? Kalau dunia dalam Jalan Suci,

Qiu

tidak

usah berusaha memperbaikinya.” (

Lunyu

. XVIII: 6/4)

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

|

129

Lebih lanjut Nabi

Kongzi

menegaskan, “Menuntut ilmu gaib dan

melakukan perbuatan mujizat agar termasyhur pada zaman mendatang,

aku takkan melakukannya.” (

Zhongyong

. X: 1)

Nabi

Kongzi

juga menegaskan (tercatat dalam

Lunyu

bab VII pasal

21) bahwa Beliau tidak membicarakan tentang kekuatan mujizat dan

roh-roh tidak keruan.

Dalam perkembangan perkembangan selanjutnya (di Indonesia

khususnya), istilah

Shen

(Roh) seringkali bergeser menjadi

Xian

(Dewa).

Di berbagai daerah di Indonesia akhirnya

Shen Ming

yang terdapat

dalam Kelenteng mendapat sebutan yang berbeda-beda seperti, Pek

Kong,

Kongco

,

Makco

(dialek

hok-kian

), dewa-dewi dan sebagainya.

Dalam kitab suci agama Khonghucu Sishu

Wujing

tidak dikenal istilah

Dewa, yang ada

Guishen

dan

Shen Ming

. Agama Khonghucu adalah

agama yang monotheis, bukan

polytheis

.

Nabi

Kongzi

juga menjadikan para malaikat menjadi

Shen Ming

,

antara lain:

Xiantian

Shangdi

(

Hiantian Siangtee

),

Fude

Zhengshen

(

Hoktik Cengsin

),

Zaojungong

(

Caokunkong

).

Pada zaman kemudian rakyat mengangkat

Shen Ming

-

Shen Ming

baru seperti:

Guanyu

(

Kwankong

).

Tianshang

Shen

mu (

Tianshang

Singboo

),

Yuefei

(

Gakhui

) dan sebagainya.

Masyarakat yang bersembahyang di Kelenteng dapat belajar dari para

Shen Ming

yang dihormatinya melalui riwayat hidupnya dan perilaku

mereka semasa hidup. Malaikat bumi atau

Fude Zhengshen

diangkat

menjadi

Shen Ming

di Kelenteng supaya masyarakat menjaga kelestarian

lingkungan. Perlu di ketahui bahwa pada zaman dahulu Malaikat bumi

itu telah dihormati dengan melakukan upacara sembahyang di tempat

terbuka seperti di gunung dan di ladang. Nabi

Kongzi

menempatkan

malaikat sebagai

Shen Ming

di Kelenteng agar masyarakat berkumpul

di Kelenteng dan beraktivitas dengan rukun dan damai.

Sebaris kalimat ini adalah tulisan asli Nabi

Kongzi

dalam Kitab

Yijing bagian Xichi Shangchuan atau Babaran Agung bagian pertama,

bunyinya:

130

| Kelas X SMA/SMK

系辞上传,默而成之,不言而信,存乎德行,神而明之,存乎其人。

xi chi shang chuan, me er cheng zhi, bu yan er xin, cun hu de xing, Shen er

ming zhi, cun hu qi ren

“Diam dalam keberhasilan, tidak berbicara tetapi dipercaya,

keberadaannya membuat orang berperilaku bajik, itulah para

Shen

Ming

, keberadaannya sebagai kreasi luar biasa manusia.”

Inilah harapan Nabi

Kongzi

memperluas fungsi Kelenteng sebagai

tempat ibadah dan tempat masyarakat membina diri.

4.

Shen Ming

dalam Agama Khonghucu

Shen Ming

dalam kenyakinan umat Khonghucu yang terdapat dalam

Kelenteng dapat dikategorikan menjadi 3, yaitu:

• Berdasarkan

Keteladanan

Kebajikan

(figur

manusianya)

Berdasarkan

Spirit

(figur

sifat

Tian)

Berdasarkan Mitos/Legenda (kepercayaan masyarakat)

Ada 7 (tujuh)

Shen Ming

yang umumnya dihormati oleh umat

Khonghucu, yaitu :

1.

Fude

Zhengs

hen

; (malaikat bumi atau

Tudigong

. Kata

Fude

Zhengshen

mengandung makna:

Fu

= Rejeki,

De

= Kebajikan,

Zheng

= Kokoh, benar,

Shen

= Roh

2.

Xuantian

Shangdi

adalah malaikat Bintang Utara (

Beixing

),

juga dikenal dengan sebutan Heidi yang menampakan diri di

Hari kelahiran

Kongzi

.

sumber: dokumen Kemedikbud

Gambar 7.2

Xuantian

Shangdi

adalah malaikat

Bintang Utara (

Beixing

), juga

dikenal dengan sebutan

Heidi

sumber: dokumen Kemedikbud

Gambar 7.1

Fude Zhengshen

(Malaikat bumi atau Tudikong)

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

|

131

3.

Guangze

Zunwang

adalah tokoh yang sangat berbakti dan mencapai

kesucian sebagai seorang

Shengming

.

4.

Guanyin Niangniang

merupakan

Shen Ming

yang luas dihormati

masyarakat

Zhonghoa

karena bakti dan ketulusan serta welas

asihnya.

Guanyin Niangniang

hidup pada tujuh sebelum Masehi (abad 11 SM.),

putri ketiga dari raja

Chu Zhuangwang

dalam dinasti

Zhou

.

Guanyin

Guanyin Niangniang

sudah menjadi

Shen Ming

di Kelenteng yang dibuat

oleh Nabi

Kongzi

. Nabi

Kongzi

mengungkapkan pendapatnya dalam kitab

Yijing

bagian Babaran Agung: ”Suatu agama tidak bisa besar kalau tidak

memiliki tokoh wanita.”

Guanyin Niangniang

sangat peduli kepada rakyatnya, khususnya

kepada yang hidupnya menderita, termasuk kepada orang-orang yang

dipenjara karena melanggar hukum.

Guanyin Niangniang

meskipun anak

perempuan merasa mempunyai kewajiban membahagiakan rakyatnya

termasuk yang di penjara. Dia memperhatikan kebersihan penjara dan

makanan yang diberikan kepada orang penjara.

Kalau zaman sekarang

Guanyin Niangniang

itu bisa disebut sebagai

pejuang hak asasi manusia.

Catatan: sepuluh tokoh cendekiawan dinasti

Zhou

, salah satunya

seorang wanita.

sumber: dokumen

Kemedikbud

Gambar 7.3

Guangze

Zunwang

adalah tokoh

yang sangat berbakti.

sumber: dokumen

Kemedikbud

Gambar 7.4

Guanyin

Niangniang

yang

terkenal dengan sifat

ketulusan serta welas

asihnya.

132

| Kelas X SMA/SMK

5.

Guanyu

atau lebih dikenal sebagai

Kwangkong

(dialek

Hokian

) adalah

pahlawan perang yang sangat

terkenal kesetiaan dan sikap

menjunjung tinggi kebenaran

(

Zhongyi

). Beliau setiap saat

membaca kitab

Chunqiujing

karya

Nabi

Kongzi

sebagai pedoman

sikap hidupnya. Hidup pada zaman

Sangou

(220-256 Masehi).

6.

Tianshang

Shengmu

adalah

Shen

gming yang dihormati karena

sifat bakti, mencintai saudara dan

dikenal sebagai

Shen Ming

penolong

bagi para pelaut.

7.

Zaojungong

atau malaikat Dapur

diletakkan di bagian belakang

Kelenteng dengan nama

Zaojungong

atau Malaikat Dapur.

sumber: dokumen Kemedikbud

Gambar 7.6

Zaojungong

atau Malaikat

Dapur

sumber: dokumen Kemedikbud

Gambar 7.7

Tianshang

Shengmu

dikenal sebagai

Shen Ming

penolong bagi

para pelaut.

sumber: dokumen Kemedikbud

Gambar 7.5

Guanyu

adalah

pahlawan perang yang sangat

terkenal kesetiaan dan sikap

menjunjung tinggi kebenaran

(

Zhongyi

).

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

|

133

5. Ciri Khas Kelenteng Agama Khonghucu

Kelenteng sangat sarat dengan simbol-simbol agama Khonghucu,

seperti:

Tian Gonglu

(Altar

Tian

)

Terletak di muka pintu utama (menghadap langit lepas) sebagai

tempat untuk bersembahyang kehadirat Huangtian.

Lungmen

(Pintu Naga)

Melambangkan

Yang

(positif), terletak di sebelah kiri bangunan

Kelenteng sebagai pintu masuk.

Humen

(Pintu Macan)

Melambangkan

Yin

(negatif), terletak di sebelah kanan bangunan

Kelenteng sebagai pintu keluar.

Shishi

(Singa Batu)

Terletak di muka Kelenteng. Singa sebelah kiri (

Yang

) menginjak

bola, singa sebelah kanan (

Yin

) menginjak anak singa.

sumber: dokumen

Kemedikbud

Gambar 7.9

Lungmen

(Pintu Naga)

Melambangkan Yang

(positif), di sebelah kiri

sumber: dokumen Kemedikbud

Gambar 7.8

Tian Gonglu

(altar

Tian

)

Aktivitas 7.1

Diskusi Kelompok

Diskusikan tentang orang datang ke Kelenteng dengan tujuan

meminta petunjuk kepada para

Shen Ming

untuk mengatasi

permasalahan seperti masalah bisnis, rumah tangga, mengobati

penyakit dan bahkan sampai mencari jodoh! Pentunjuk-pentunjuk

didapat dengan cara

Ciamsi

, bagaimana menurut kalian?

134

| Kelas X SMA/SMK

Long

(Naga)

Hewan suci dalam agama Khonghucu. Simbol

Yang

dan dipergunakan

juga sebagai simbol raja/kaisar. Muncul saat kelahiran Nabi

Kongzi

.

Fenghuang

(Phoenix atau burung Hong bahasa hokkian)

Hewan suci dalam agama Khonghucu. Simbol

Yin

dan dipergunakan

juga sebagai simbol permaisuri.

Qilin

Hewan suci dalam agama Khonghucu. Muncul saat kelahiran dan

menjelang wafat Nabi

Kongzi

, membawa wahyu

Yushu

(lihat bab 3

Hikayat Suci Nabi

Kongzi

).

Kura-kura

Hewan suci dalam agama Khonghucu, muncul membawakan wahyu

untuk Raja Suci

Dayu

(wahyu

Laoshu

)

12 Shio

Simbol astronomi dalam perhitungan almanak China.

sumber: dokumen Kemedikbud

Gambar 7.12

Long (Naga)

sumber: : dokumen Kemedikbud

Gambar 7.13

Fenhuang (Phoenix

atau burung Hong)

sumber: dokumen Kemedikbud

Gambar 7.10

Humen

(Pintu

Macan)

Melambangkan

Yin

(negatif), di sebelah kanan

sumber: dokumen Kemedikbud

Gambar 7.11

Shishi

(Singa

Batu)

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

|

135

6.

Nilai-nilai Utama Kelenteng

Nilai agamis, karena senantiasa ada persembahyangan, ritual agama,

dan pembelajaran rohani.

Nilai budaya, sebab di dalamnya terkandung unsur-unsur budaya

seperti seni bangunan dan seni budaya lainnya yang tumbuh subur

di dalamnya

termasuk

seni kaligrafi,

Barong Say

, wayang

Potehi

, dan

sebagainya.

Nilai sosial kemasyarakatan, karena menjadi wadah kegiatan sosial

khususnya pelayanan umat dan masyarakat umum.

C.

Litang Tempat Kebaktian Umat Khonghucu

Selain

Miao

, umat Khonghucu melaksanakan ibadah kebaktian di

Litang. Litang berarti ruangan ritual/persembahyangan, adalah tempat

ibadah umat Khonghucu khas Indonesia. Litang bisa merupakan bagian

dari Kelenteng ataupun berdiri sendiri.

sumber: dokumen Kemedikbud

Gambar 7.14

Qilin

Muncul

saat kelahiran dan menjelang

wafat Nabi

Kongzi

.

sumber: dokumen Kemedikbud

Gambar 7.15

Kura-kura

hewan suci yang berumur

panjang.

sumber: dokumen Kemedikbud

Gambar 7.16

Dua belas (12) Shio

simbol astronomi China.

136

| Kelas X SMA/SMK

Litang yang berdiri sendiri muncul karena kondisi Orde Baru yang

tidak memperbolehkan segala sesuatu yang berbau China. Dengan

adanya Inpres No 14 tahun 1967, nama Kelenteng harus diubah nama.

Perayaan dan upacara ritual keagamaan tidak boleh dilaksanakan

di muka umum termasuk Kelenteng. Namun puji syukur kehadirat

Huangtian

, pemerintah Indonesia (presiden RI. Abdurrahman Wahid)

telah mencabut Inpres diskriminatif tersebut dengan Keppres No 6 tahun

2000.

D.

Tempat Ibadah Lainnya

Dalam Tata Agama dan Tata Laksana Upacara Agama Khonghucu,

sesuai yang dituliskan di dalam Kitab Suci

Rujiao

(

Wujing

五 经

, dan

Sishu

四 书

), ditetapkan sebagai Rumah Ibadah Rujiao (agama Khonghucu),

sebagai-berikut:

1.

Tiantan

Tempat ibadah untuk bersujud kepada

Tian

Yang Maha Esa.

2.

Kongzimiao

Komplek bangunan

Kongmiao

untuk kebaktian bagi Nabi

Kongzi

dengan menempatkan

Jinshen

Nabi

Kongzi

pada altarnya.

3.

Kongmiao

/Litang

Ruang kebaktian, tempat umat Khonghucu

melaksanakan Ibadah

bersama (kebaktian).

4.

Wenmiao

Wenmiao

ialah sebuah rumah ibadah utama agama Khonghucu

seperti

Kongzimiao

, namun tidak menempatkan

Jinshen

melainkan

Shen

zhu (papan nama) Nabi Besar

Kongzi

. Didampingi dengan

Shenzhu

empat yang dekat dengan nabi (

Sipei

), dan masing-masing

12 murid Nabi Besar

Kongzi

di kiri dan kanan

Shen

zhu Nabi

Kongzi

.

5.

Zhongmiao

/

Zumiao

Rumah Abu leluhur, tempat umat

Ru

(agama Khonghucu) beribadah

memuliakan arwah leluhurnya.

6.

Xiangwei

Altar leluhur di dalam

keluarga, tempat umat

Ru

(agama Khonghucu)

berdoa memuliakan arwah leluhur bersama keluarganya.

7.

Jiao

Altar sembahyang kepada

Tian

Yang Maha Esa.

8.

She

Altar sembahyang bagi Malaikat Bumi.

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

|

137

sumber: dokumen Kemedikbud

Gambar 7.17

Tiantan

Taman

Mini Indonesia Indah

Sumber: dokumen Kemedikbud

Gambar 7.18

Kongzi Miao

Taman

Mini Indonesia Indah.

Sumber: dokumen Kemedikbud

Gambar 7.19

Wen Miao

di jalan

Kapasan Surabaya

sumber: dokumen Kemedikbud

Gambar 7.20

Tian Gonglu

(Altar

sembahyang kepada

Tian

Yang

Maha Esa)

Aktivitas 7.2

Tugas Kelompok

Buatlah kelompok kecil dengan 2-3 orang. Tanyalah

Miaogong

/

petugas di Kelenteng yang ditugaskan guru Anda. Tanyakan riwayat

Kelenteng dan

Shen Ming

yang ada di sana. Dari hasil wawancara,

golongkan

Shen Ming

menurut kriteria yang sudah Anda pelajari.

Jangan lupa catat alamat Kelenteng, lampirkan photonya. Apa yang

bisa Anda pelajari dari tugas wawancara ini?

138

| Kelas X SMA/SMK

Penilaian Diri

Tujuan

Lembar penilaian diri ini bertujuan untuk:

1.

Mengetahui

sikap kalian dalam menerima dan memahami

Kelenteng sebagai tempat ibadah Khonghucu.

2.

Menumbuhkan

sikap ketertarikan melaksanakan ibadah di

Kelenteng.

Petunjuk

Isilah lembar penilaian diri yang ditunjukkan dengan skala sikap

berikut ini!

SS

= sangat setuju

ST

= setuju

RR

= ragu-ragu

TS

= tidak setuju

No

Intrumen Penilaian

SS

ST

RR

TS

1

Di dalam agama Khonghucu dikenal

adanya semangat

Jingtian Zunzu

(

satya beriman kepada

Tian

, dan

berdoa memuliakan arwah leluhur).

Tuntunan ibadah Khonghucu

dimulai di dalam keluarga

pemeluknya, ayah bunda adalah

sebagai pembina rohani bagi putera

puterinya.

......

......

......

......

2

Ketika Nabi

Kongzi

menjabat

sebagai Pembesar (

Dafu

), Beliau

mulai merenungkan agar sistem

ibadah

Rujiao

dapat diajarkan

kepada seluruh rakyat/manusia.

......

......

......

......

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti

|

139

3

Setiap kali Nabi

Kongzi

memasuki

Miao

(Kelenteng) selalu saja banyak

hal yang ditanyakan.

......

......

......

......

4

Nabi

Kongzi

mempunyai kesan yang

mendalam terhadap Kelenteng.

Beliau mempunyai ide untuk

menjadikan Kelenteng itu sebagai

media belajar bagi rakyat di luar

istana.

......

......

......

......

5

Nabi

Kongzi

menata Kelenteng

dengan bentuk luarnya yang indah

dan menarik, dan juga menata altar

para

Shen Ming

serta menaruh

altar

Tiangong

di bagian depan.

Semua orang yang bersembahyang

di Kelenteng wajib bersembahyang

kepada

Tiangong

(

Tian

) terlebih

dahulu.

......

......

......

......

6

Kelenteng sengaja dibangun di

dekat pasar dan di bukit-bukit agar

masyarakat mudah menemukannya

......

......

......

......

7

Seorang memuliakan tiga hal,

memuliakan Firman

Tian

,

memuliakan orang-orang besar dan

memuliakan sabda para Nabi.

......

......

......

......

8

Di dalam agama Khonghucu dikenal

adanya semangat

Jingtian Zunzu

(

satya beriman kepada

Tian

, dan

berdoa memuliakan arwah leluhur).

......

......

......

......

140

| Kelas X SMA/SMK

Evaluasi Bab 7

Uraian

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan uraian

yang jelas!

1.

Sebutkan

lima hubungan kemasyarakatan (

Wulun

) yang dikenal

juga sebagai Lima Jalan Suci Bermasyarakat (

Wudadao

) itu!

2.

Sebutkan

Tiga Pusaka (

Sandade

), sebagai tuntunan atau

pedoman di dalam mejalankan lima hubungan kemasyarakatan?

3.

Apa tujuan membangunan kelenteng pasar dan di bukit-bukit?

4.

Apa pernyataan atau kemauan

Xunzi

(dalam tulisannya) terkait

dengan pembangunan kelenteng oleh para penguasa atau pejabat

pemerintah?

5.

Apa saja motivasi orang datang ke Kelenteng?

6.

Sebutkan

Shen Ming

yang ada dalam ajaran Khonghucu?

7.

Sebutkan tiga hal yang dimuliakan oleh seorang

Junzi

!